Pengertian Total Quality Management
Total Quality Management terdiri dari tiga kata, yaitu Total yang berarti jumlah atau keseluruhan, Quality yang berarti kualitas dari suatu barang atau jasa, dan Management yang berarti tindakan atau cara pengendalian. Jika didefinisikan dari ketiga kata tersebut maka definisi Total Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen yang terfokus pada kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan kegiatan perubahan secara terus menerus.
Sedangkan
menurut Drs. M. N. Nasution, M.s.c., A.P.U, Total Quality Management merupakan
suatu pendekatan yang mencoba untuk memaksimalkan daya
saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga
kerja, proses, dan lingkungan.
Pengertian Six Sigma
Six
Sigma merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk menggantikan Total
Quality Management. Six Sigma sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dan pada peningkatan kepuasan pelanggan. rinsip kerja dari SIx Sigma adalah dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara menyeluruh,
Six Sigma bertujuan untuk menghilangkan cacat atau kekurangan-kekurangan dari produksi, mempersingkat waktu produksi, dan meminimalkan biaya produksi.
Perbedaan Total Quality Management (TQM) dengan Six Sigma
Total
Quality Management hanya memberikan petunjuk secara umum, sehingga hanya seorang
pemimpin bisnis yang berbakat saja yang mampu menerjemahkan Total Quality
Management ke dalam operasional sehari-hari. Total Quality Management juga
hanya terfokus pada peningkatkan kualitas, tetapi
sulit untuk membuktikan keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas tersebut.
Sedangkan Six Sigma dalam pelaksanaannya memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan dan tak hanya fokus pada peningkatan kualitas saja. Kualitas hanya salah satu tujuan saja. Dalam pelaksanannya pula, Six Sigma dimulai dari penentuan masalah, menetapkan syarat-syarat pelanggan, mengukur tingkat kecacatan yang telah diterima oleh pelanggan, menganalisis faktor-faktor penyebab kecacatan yang terjadi, meningkatkan proses dan menghilangkan faktor-faktor penyebab cacat, serta mengontrol dan menjamin agar tidak terjadi kecacatan ataupun gagal produksi kembali.