Monday, October 27, 2014

Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma

Pengertian Total Quality Management


           Total Quality Management terdiri dari tiga kata, yaitu Total yang berarti jumlah atau keseluruhan, Quality yang berarti kualitas dari suatu barang atau jasa, dan Management yang berarti tindakan atau cara pengendalian. Jika didefinisikan dari ketiga kata tersebut maka definisi Total Quality Management (TQM) adalah sistem manajemen yang terfokus pada kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan kegiatan perubahan secara terus menerus.

 Sedangkan menurut Drs. M. N. Nasution, M.s.c., A.P.U, Total Quality Management merupakan suatu pendekatan yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungan.


Pengertian Six Sigma


        Six Sigma merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk menggantikan Total Quality Management. Six Sigma sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dan pada peningkatan kepuasan pelanggan. rinsip kerja dari SIx Sigma adalah dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara menyeluruh, 

         Six Sigma bertujuan untuk menghilangkan cacat atau kekurangan-kekurangan dari produksi, mempersingkat waktu produksi, dan meminimalkan biaya produksi.




Perbedaan Total Quality Management (TQM) dengan Six Sigma


            Total Quality Management hanya memberikan petunjuk secara umum, sehingga hanya seorang pemimpin bisnis yang berbakat saja yang mampu menerjemahkan Total Quality Management ke dalam operasional sehari-hari. Total Quality Management juga hanya terfokus pada peningkatkan kualitas, tetapi sulit untuk membuktikan keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas tersebut. 

               Sedangkan Six Sigma dalam pelaksanaannya memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan dan tak hanya fokus pada peningkatan kualitas saja. Kualitas hanya salah satu tujuan saja. Dalam pelaksanannya pula, Six Sigma dimulai dari penentuan masalah, menetapkan syarat-syarat pelanggan, mengukur tingkat kecacatan yang telah diterima oleh pelanggan, menganalisis faktor-faktor penyebab kecacatan yang terjadi, meningkatkan proses dan menghilangkan faktor-faktor penyebab cacat, serta mengontrol dan menjamin agar tidak terjadi kecacatan ataupun gagal produksi kembali.