Saturday, January 22, 2011

"Piring Kertas untuk Ayah Tua Nanti"

       Di suatu rumah tinggal seorang kakek yang mengidap penyakit stroke. Kakek itu tinggal di rumah anak laki-lakinya yang telah mempunyai satu anak laki-laki pula.
       Suatu malam saat makan malam, tak sengaja sang kakek memecahkan piring. melihat hal itu ayah sangat marah, tetapi anaknya bingung melihat ayahnya. Kenapa ayah tak menolong kakek? tanya sang anak dalam hati. Tak berapa lama, tiba-tiba , "pyaaaar" kakek tak sengaja memecahkan gelas ketika ia hendak mengambil air minum di atas meja. Melihat gelas yang dipecahkan oleh kakek, ayah bertambah marah, dan anaknya pun semakin bingung pada ayahnya.
       Keesokan harinya, ayah pergi ke sebuah toko dan membeli sebuah piring yang terbuat dari kertas karton dan kertas alumunium.
     Saat makan malam tiba, kakek dipisahkan oleh ayah dari meja makan utama ke dapur. Ayah memberi makan kakek dengan piring kertas yang dibelinya tadi siang. Kakek pun makan makanan yang telah diberikan ayah dengan susah payah karena penyakit stroke yang dideritanya telah membuat sebagian tubuhnya sulit digerakkan. kakek menangis dan ia berkata dalam hati, "Kenapa anakku tak mau merawatku ketika aku tua? Mengapa dia memperlakukanku seperti ini ? Mengapa dia jahat padaku ? Padahal selama ini aku tak pernah berlaku jahat kepadanya."
       Malam semakin larut, kini saatnya ayah tidur. Tapi ketika ayah hendak tidur, ia melihat anaknya sedang mengikuti pola piring kertas milik kakek di atas karton dan mengguntingnya. Ayah bingung, kemudian menghampiri anaknya itu. Ayah bertanya, "Sedang apa kamu, Nak?". Sang anak pun menjawab, "Adik baru bikin piring kertas buat ayah tua nanti." Sang ayah terdiam mendengar jawaban anaknya itu. Ayah merenung dan akhirnya tersadar, apa yang telah ia lakukan kepada sang kakek, ayahnya.


Pesan :
Rawatlah orang tua kita selama mereka masih hidup dan jangan sia-siakan mereka . Walaupun itu tak cukup untuk membalas kebaikan mereka yang telah mereka berikan kepada kita.

No comments:

Post a Comment